Terlalu indah dilupakan

Gara-gara ngeliat Naif tampil di TV, gue jadi keinget jaman wawancara David dan kawan-kawan waktu masa kuliah.

Dipikir-pikir, masa kuliah 5 tahun yang baru lewat itu ternyata penuh cerita seru. Mulai dari niat ngerjain tugas sampe bela-belain tidur ala kadarnya bak ikan pindang di kosan temen, telepon sana-sini minta bantuan karena kepepet deadline, termasuk juga nyamperin base camp Naif yang jauhnya naujubilah di belahan mana gitu (gue lupa). Yang gue inget cuma satu, tempat gelap itu gosipnya dijadiin tempat pembuangan bayi, demikian kata pak sopir malam itu. *hii*

Ya udah, intinya gue mau mengingat kembali kenangan semasa bersekolah di Surabaya dan Jakarta. :’)

Arahkan pointer Anda di pinggir foto, untuk keterangan lebih lanjut. 

SIAP??

Surabaya (2006 – 2008)
Memicingkan mata mencari stock foto semasa di surabaya yang terselip di folder laptop yang tak rapi sama sekali. Tapi syukurnya gue dapatkan juga. Dan, oemji, sekalian evaluasi, kayaknya kehidupan gue di Surabaya lebih banyak jalan-jalannya daripada kuliah. Terbukti dari dokumentasi yang tersimpan. Hahaha. Busuknya lagi, semua spot selalu kita manfaatkan untuk foto ala studio. Mulai dari di teras rumah, lift kampus, kursi toko walaupun nggak beli, sampai tengah sawah di bawah terik matahari. Mungkin itu menjadi pertanda bahwa gue sangat menikmati pertemanan, dibanding kuliah. Hehe.

Ini beberapa fotonya. Bukan salah siapa-siapa kami berpose begitu. Hanya mengikuti hasrat masa lalu.

Kita lagi belajar kok. Suer.
Pameran (lupa judul)
Masterpiece!
By : Maria
JENG JENG!

*speechless*

Jakarta (2008 – 2011)
Nah, dari beberapa foto yang ditemukan selama merantau di Jakarta, gue juga mendapatkan beberapa poin analisa. Pertama, gue nggak punya banyak teman di kampus. Mungkin karena perbedaan usia dan tidak punya kelas tetap. Alhasil teman gue pun ‘tumpangan’ temannya teman gue. Intinya, gue temenan baek sama temennya temen baek gue. *apa sih*. Gitu deh.

Tapi urusan tugas, tenang, gue tetap penanggung jawab yang paling rajin bok. Yang terus mensupport (baca : maksa) temen gue ikutan kerja. Terang aja ye masa’ kerja sendiri. Hehe.

Kelas pertama
Mereka ramah!
Kabur ke Anyer
Bersama Pak Ben
Studio TV LSPR
Bersama dosen kebanggaan

*aaawwwaaaawww*

Dan, menutup tahun 2011, dengan sedikit berat hati, gue pun menyelesaikan perjuangan sedari tahun 2006 itu.

:')

*makin kangennnnnnnnn*

 

Temen semasa kuliah sih udah mencar ke mana-mana.
Ada yang masih ngampus, ada yang udah nikah, ada yang belum lulus-lulus.
Tapi yang namanya memori tetap nggak bisa dihapus.

It’s such an experience to meet you all.
And even more than just a memory.
Good luck to you all.
Good luck to us.
Good luck to our future!
:)

One thought on “Terlalu indah dilupakan

Leave a comment